Sabtu, 17 Desember 2016

Prosedur Pernikahan Franco Indonesien di Perancis

Halo halo semuanya apa kabarnya? wuidih berapa juta tahun gue gak ngisi tong sampah ini. Maklumlah sekarang gue bekerja bagay kooda. Trus trus kabar baiknya sekarang gue udah punya pacar yang mau ngajak gue kawin! Ye ye ye la la la...
Persoalan yang teramat penting adalah : kita beda warga negara. Jujur kawin beda negara itu ribet setengah mampus, entah mau di endonesya ataupun di luar. Sama ribetnya. Tapi gue memilih untuk menikah di negara lakik gue, Perancis, dengan alesan Gue Males Ngurusin Agama. Salah satu hal yang menggelitik gue dan bikin rada jengah itu ya perkawinan di indonesia harus secara agama. Males. Bener.
Kalo ditanya kenapa, jawaban gue cuma satu : "Gue gak mau mencampur administrasi gue dan agama, bagi gue agama adalah ranah pribadi". So kita memutuskan kewong di France dengan pernikahan secara catatan sipil.
Bedanya di France, agama tidak memainkan peran apapun dalam pernikahan. Kalaupun mau menikah secara agama, tidak masalah karena sifatnya opsional. Yang penting adalah pernikahan secara negara.
Bref, bagi yang mau mengikuti jejak gue, akan gue ceritakan apa-apa aja yang perlu dipersiapkan kalau mau menikah sama cowok ganteng perancis.

FIRST STEP :
Pastikan tanggal kawinan kalian adalah minimal 3 bulan sejak sekarang, atau maksimal 6 bulan. Ada beberapa pertimbangan :
1. La mairie atau catatan sipil setempat di perancis biasanya minta untuk kita submit dokumen paling lambat 2 bulan sebelum tanggal yang direncanakan. Alasannya adalah karena bagi mereka, kita akan membutuhkan waktu untuk publication des bans di negara kita (meskipun tidak wajib dilakukan di indonesia). Peraturan ini tergantung mairie setempat ya guys. Kebetulan mairie tempat lakik gue mintanya 2 bulan. Dan karena kita sama-sama nggak tau, kita jadi mundurin tanggal nikahan gara-gara melewati 2 bulan.
2. Mairie akan minta akta lahir asli yang ditranslate oleh KBRI atau kedutaan perancis di indonesia. Masa berlakunya adalah 6 bulan sejak tanggal penerbitan. Jadi kalo direncanakan nikah bulan Juni, paling cepet Januari kalian baru bisa translate akte lahir.

SECOND STEP :
Hubungi KBRI setempat untuk memperoleh informasi mengenai pembuatan Certificat de Coutume. Yaitu sertifikat yang dikeluarkan untuk memberi keyakinan bahwa kalian masih single atau tidak dalam ikatan pernikahan. Gue sarankan kirim email dulu. Karena apa yang gue alamin pahit banget. Gue gak kirim email, gak nelpon, gue search di website. Ternyata munculnya formalites untuk tahun 2009. Sudah basi banget dan peraturan sudah berubah. Gue jadi harus mengulang langkah-langkah mengerikan untuk dokumen-dokumen gue.
Dokumen yang diminta oleh KBRI :
- Akta lahir asli yang dilegalisir Kemenkumham dan Kemenlu
- Keterangan Belum Menikah yang dilegalisir Kemenkumham dan Kemenlu
- Pernyataan Belum Menikah yang ditandatangan oleh Kelurahan atau Kecamatan
- Surat persetujuan orang tua (bermaterai)
- Paspor atau carte d'identite calon suami atau istri
- Justificatif domicile calon suami atau istri
- Attestation travail calon suami atau istri

Minta calon suami ato istri untuk pastikan ke mairie masing-masing ya. Lakik gue pas itu dikasi formulir untuk diisi dan dikasi persyaratan apa yang harus dibawa. Nah, syaratnya untuk kita WNI :
- Akte lahir asli yang ditranslate dan disahkan oleh KBRI atau Kedutaan Perancis
- Certificat de celibat (pernyataan belum menikah) yang disahkan dan ditranslate KBRI atauKedutaan Perancis
- Certificat de Coutume atau Capacite Matrimoniale yang dikeluarkan KBRI Paris.
- Paspor gue dan passporte temoin (saksi dari pihak gue)
- Isian formulir
- Attestation domicile

THIRD STEP
Yang perlu disiapkan adalah akte lahir yang nantinya akan ditranslate dan disahkan oleh KBRI atau kedutaan perancis. Nah langkah pertama adalah gue kudu ke catatan sipil kota kelahiran untuk minta akte baru, karena akte gue masih yang laminating. Delay pengerjaannya seminggu sih, jadi kalian bisa ngurus yang lain dulu seperti ngurus pernikahan di kelurahan.
Oh ya, akte lahir pengurusannya bisa diwakilkan. Jadi tenang aja gausah pulang kampung. Gue nitip mak gue pas itu
Setelah akte lahir jadi, kita kudu minta legalisir di kemenkumham dan kemenlu.
Terlebih dahulu mintalah ke kemenkumham. Lokasi nya di Ditjen AHU di Kuningan. Bayarnya 25.000 via loket bni di lokasi. Saran gue, datenglah pagi-pagi jam 9, karena masih belum antri. Kalo makin siang, beuh udah kayak antrian sembako. Parahnya, loket yang melayani segala bentuk legalisir cuman ada 1. Siapkan kesabaran yang banyak ya.
Yang perlu dibawa : dokumen yang mau dilegalisir, copy 1 kali dan copy KTP, materai, map.
Waktu pengerjaan sekitar 3 hari. Kalo bikinnya senin, jadinya kamis siang.
Setelah dari kemenkumham, kalian kudu beranjakk ke kemenlu. Kemenlu lokasinya di Pejambon, deket stasiun gambir. Berhubung kantor gue di lapangan banteng, gue bisa jalan kaki ke sono. Untuk mengelabui boss gue, gue dateng jam 8 ke kantor, trus jam 9 kabur ke kemenlu.
Kemenlu lebih teratur dan gak banyak orang. Loket yang melayani juga cuman 1 tapi gak ada antrian. Yang perlu dibawa hanya dokumen dan map. Nah kalo menurut yang pengalaman, pakainya map kuning ya. Gue sih gatau itu bener ato ngga, tapi gue selalu pakai itu. Karena mereka sudah digital, jadi gak perlu pake materai. Lgegalisirnya bagus, ada barcode nya gitu. Bayarnya 10.000 per dokumen.
Delay pengerjaannya 2 hari. Jadi kalau masukin Senin, jadinya Rabu pagi.

FOURTH STEP
Ini yang super ribet. Karena gue salah baca informasi, gue jadi harus kirim ulang dokumen ke KBRI. tapi disini gue akan kasih tau yang benernya aja ya. Biar enak bacanya. Jadi KBRI akan minta surat keterangan belum menikah yang dilegalisir Kemenkumham dan Kemenlu. Kemenkumham sendiri akan minta surat dari KUA (bagi yang muslim) dan catatan sipil bagi yang non muslim.
Perjalanan surat ini panjang. Kalau bisa, sambil nunggu akte lahir jadi, kalian urus ini. Yang pertama kalian harus siapkan adalah surat pernyataan belum menikah yang ditandatangani di atas materai. Siapkan juga kolom tanda tangan untuk ketua RT, RW, dan kelurahan. Formatnya seperti apa tinggal minta di kelurahan dan bisa diketik ulang.
Surat ini beserta KK dan KTP dibawa ke RT dan RW untuk minta pengantar dan tanda tangan di atas surat keterangan kalian. Lalu semuanya dibawa ke kelurahan. Di kelurahan akan diminta ngisi formulir N1-N4. Form N3 itu harus diisi dan ditandatangan suami istri plus fotonya. Karena lakik gue di Perancis dan gue gak ada foto, yaudah dikosongin aja.
Kelurahan akan menerbitkan surat keterangan belum menikah, sekaligus melegalisir surat keterangan yang kalian bikin sendiri.
Kalau kalian muslim, bawa surat-surat tersebut dan formulirnya ke KUA. Oh ya, jangan lupa minta form spesimen tanda tangan kepala KUA dari Kemenkumham. Kalo ngga ada form itu, kalian kudu melewati Kementrian Agama dulu. Ribet kan.
Nah kalo kalian non muslim, bawa surat-surat tersebut dan formulirnya ke catatan sipil. Yang ini lebih ringkes sih.
Setelah dari KUA atau Capil, kalian akan dapat surat pengantar rekomendasi menikah. Nah surat ini yang nantinya akan dimintakan legalisir ke kemenkumham dan kemenlu.

FIFTH STEP
Setelah kalian dapat semua legalisir dan suratnya, kalian punya 2 pilihan :
1. Translate dan legalisir di KBRI;
2. Translate di penerjemah tersumpah dan di legalisir di kedutaan perancis.
Gue memilih yang pertama. Karena gue gak perlu bolak balik lagi ke penerjemah dan kedutaan, mengingat gue sulit banget bolos jam kantor.. Daripada gue dibunuh bos gue, mending gue langsung kirim ke KBRI..
Kalau kalian memutuskan begitu, kirim aja semua dokumen yang diminta by pos ke KBRI. Gue pas itu kirim via pos indonesia cuma bayar 300an ribu dan 4-5 hari udah sampe. Dan pos indonesia sekarang bisa trace surat kalian ada di mana. Jempol kok.
Just info, kalo JNE atau TIKI mahal bok, bisa 600-800 ribu. Gue tetep irit lah pakai post.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau mau translate di KBRI :
- KBRI akan mulai translate kalau biaya nya sudah dibayarkan, sebesar 15 euro per dokumen. Lakik gue pas itu kirim cek ke temen gue orang indonesia di paris, supaya cek bisa dikasihkan ke KBRI. Temen gue bayar dengan cash ke KBRI. Total biayanya 45 euro, yakni untuk akte lahir, surat keterangan belum menikah, dan pembuatan certificat de coutume.
- Harus ada yang ambil di KBRI atau kalian kasih amplop chronopost ke KBRI dengan alamat calon suami/istri
- Delai pengerjaan 1 minggu untuk 3 dokumen tersebut.

SIXTH STEP
Setelah dokumen selesai dari KBRI, minta ke calon suami/istri atau minta tolong teman untuk ambil di KBRI. Dokumen tersebut nantinya akan dikasihkan ke mairie setempat. Biasanya mairie akan minta asli semuanya, jadi ikhlaskan saja. Oh iya, dokumen versi Indonesia akan dikembalikan juga oleh KBRI jadi kalian punya semuanya.
Di mairie, calon suami/istri kalian akan menentukan tanggal pernikahan sekaligus tanggal wawancara. Masalah wawancara, tiap mairie beda-beda. Kebetulan gue sanggup berbahasa perancis jadi gak perlu menyiapkan traducteur atau penerjemah untuk hari pernikahan.

Gue mau wawancara tanggal 27 desember besok. Doakan doi gak nanya yang aneh-aneh ya.

Semoga sukses!

5 komentar:

gus mengatakan...

What an exciting life you got into. This blog is an interesting lite novel. Refreshing

Browsing2 nyasar ke blog orang

Unknown mengatakan...

Susah dapatin SIM dari Kemenagnya mb :(

Unknown mengatakan...

Boleh minta alamat emailnya mb?saya agak bingung alurnya soal mendapatkan keterangan belum menikah itu. Trims

ratna mengatakan...

bisa minta emailnya mbak...mau nanya ngurusi surat surat itu mana kok ribet banget

Roseutamie mengatakan...

Ini aq alamin skrg,pening bgt.kesana kmri mnt legalisiran Dan ternyta muaranya agama.aq br nyadar kl syarat yg dimnt Dr kedubes adlh syrt utk menikah 1 agama setelh dimepar kesana kmri hny gegara SKBM, capekkk

Posting Komentar