Dalam postingan gue sebelumnya, gue bilang kalo komputer di lab komputer mendadak melemot semua. Enggak 1-2 unit lho, tapi 40an unit. Bayangkan sodara-sodara, apa yang harus anda lakukan ketika 40an biji komputer yang diam dengan tenang di sebuah ruangan berAC itu mendadak jadi enggak karu-karuan performance nya, hanya karena satu hal : Potosop.
Awal mula tragedi itu adalah ketika gue memandatkan kepada juru kunci lab komputer bernama Pujo Adi Pratikto..trektrerererektrek (kalo nyebutin namanya harus bernada kayak dalang) untuk nginstall semua komputer dengan potosop CS 4. Bagi yang belum tau apa itu potosop, gue akan jelaskan :
POTOSOP, diambil dari kata POTO dan SOP.
Poto = foto, gambar (berasal dari Sunda)
sop = makanan berkuah (itu lho, yang isinya wortel, kol, kuah, ama batu bata).
Jadi, potosop itu artinya "gambarnya sop yang berasal dari Sunda"...
Dalam dunia perkomputeran, potosop merupakan sofwer yang berfungsi untuk editing foto. Misalnya, foto kalian yang jelek, mau dibikin cantik. Fotonya bakalan cantik, tapi maap, aslinya tetep jelek. Muahahaha. Potosop juga bisa buat desain grafis. Potosop juga bisa bikin gue pusing kepala. Soalnya, gue enggak bisa makenya. Tiap kali buka aplikasi potosop, gue cuman bisa bengong-bengong kayak bagong, sambil bertanya "Ni program kudu gue apain? Gue bakar? Gue jilat? Gue remes-remes?"
Itulah tentang potosop.
Dan konon, dosen Teknik Presentasi, memandatkan gue untuk mengajarkan potosop ke adek-adek mahasiswa (tssaaahhhh sekarang manggilnya "adek-adek", coba sepuluh taun lagi, bunyinya bakal "anak-anak"). Berhubung lab komp bawah belom punya potosop yang mumpuni (adanya potosop 7 yang juadul abis), gue pun mencarikan masteran potosop yang agak bagusan. Gue pake potosop cs4. Gue burn masteran gue dari laptop, trus gue kasihkan ke mas pujo untuk dibakar beneran pake korek (salah, maksut gue, buat diinstal gitu).
Dan di sinilah tragedi mulai terjadi.
Keluhan pertama, mas pujo adi pratikto trektrektererererektrek menyatakan bahwa komputernya lemot banget kalo mau diinstal potosop. Kemudian dia melakukan tindakan : memindah masteran ke harddisk dulu. Potosop terinstal dengan suksesnya.
Besoknya, dibantu Ussy Similikitty weleh-weleh (gak tau sapa yang namain, gue tinggal manggil dia Ussy Similikitty Weleh-Weleh), mas pujo adi pratikto trekterereretrek menginstal seluruh komputer (sebanyak 40an jiwa) dengan potosop cs4.
Bencana dimulai ketika mas pujo mendapati komputer adminnya jadi lemooooootttt banget. Mirip banget ama kelemotan gue ketika abis lembur 3 hari trus ikut kuliah Metoris. Pokoknya super lemot, klik sekali aja efeknya baru muncul 20 detik kemudian. Sama kayak gue kalo abis lembur 3 hari trus kuliah metoris, ditanya "Stratafied Random Sampling" jawabannya bakalan "amoeba berkembang biak dengan membelah diri". Kagak nyambung. Trus, program-program mulai not responding. Dan akhirnya, desktop menjadi kaku, tidak bisa diapa-apain.
Dan rupanya, ini tidak hanya terjadi di komputer mas pujo, tapi di semua komputer yang diinstal potosop.
Hari itu, hari Senin. Hari pertama pelatihan otoket umum dimulai. Paginya, komputer siswa melemot, ngehang,. dan berasap (nggak, kalo yang berasap ini gue cuman becanda). Begitu pula komputer tentor, sampe layarnya putih gitu kalo ngebuka otoket saking lemotnya.
Menjelang siang, gue mau pake komputer siswa yang tadi. Ngecek gitulah. Semua komputer siswa dalam posisi screen saver. Pas gue geser-geser mouse (buat ngembaliin ke desktop), ternyata reaksinya sangat amat lama sekali. Mula-mula muncul layar biru muda. Beberapa menit kemudian, muncul wolpeper. Seperempat jam kemudian, baru masuk desktop. Dan kalo dioperasikan, bakalan bikin yang make bakar diri saking frustasinya. Klik Start aja, gue tinggal makan indomie baru berefek. Parah.
Gue dan Mas Pujo menarik kesimpulan menarik :
"Kelemotan diakibatkan screensaver, jadi lebih baik dibiarkan komputer dalam kondisi desktop tanpa screensaver"
Lalu, keputusan para jenderal ini pun dilaksanakan. Gue dan Ussy mematikan semua screensaver komputer.
Namun, fenomena menarik terjadi lagi.
Meskipun tanpa screensaver, rupanya tiap 20 menit, bakal ke-stand by otomatis. Setelah stand by, komputer kembali kena serangan stroke.
Gue menarik kesimpulan menarik lagi :
"Kalo gitu, kita turn off semua komputer, biar siswa yang menyalakan..."
Meski demikian, stroke memang lebih mematikan en engga mempan ama obat tabib (tabib= Kiki Irawati, ahli bongkar komputer, tidak menerima pasang kembali).
Dan kelas sorenya, komputer siswa kena serangan stroke lagi yang menyebabkan siswa berganti-ganti pasangan,...eh komputer...
Sudahlah, kita akhiri saja perjuangan hari ini....
Besoknya, hari Selasa (di mana hari itu gue mengajar secara mendadak), ada kelas jam 8. Malemnya, gue rapat by phone ama mas pujo (kalo engga salah, gue nelpon dia pas gue lagi diare). Kami memutuskan untuk me-restore potosop. Entah bisa ato engga.
Hari H.
Mas pujo dateng pagi. (ato mungkin dia tidur di kampus). Dia nyoba ngerestore tapi katanya enggak bisa. Lalu mas pujo dengan gagah berani melakukan install ulang dengan menggunakan sistem klonningan. Jadi cukup dengan 1 cd, semua masalah teratasi (baca : OS ama program langsung keinstal semua).
Kita mengutamakan komputer siswa untuk pelatihan duluan, yakni 14 komputer di side B. Setelah 14 itu bisa semua tanpa halangan dan rintangan, barulah 30an sisanya di klonning.
HUaaaaaaaaahhhhh akhirnya sodara-sodara, nasib 40an komputer itu berhasil diselamatkan nyawanya dari maut. Dan sekarang, mereka udah baik-baik aja. Tapi tunggu, gue masih kepikiran satu hal.
Potosopnya sekarang belom ada...ennn...
kita nyari potosop yang cs2 ato di bawahnya...
Kemaren mas itok ngasihin potosop cs doang (cs doang, tanpa embel-embel angka di belakangnya).
Pas diujicoba diinstal ke satu komputer, yang terjadi adalah
"Muncul virus bernama New Heur yang nggendong crack nya".
Pas discan ama ussy, terdetectlah puluhan virus.
Padahal, tu potosop diinstal pake CD lho...
I dont know why...
Ngurusin virus emang kagak ada matinyee...
Hrrrr,,,,
Jumat, 18 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar