Tes Bahasa Perancis yang lazim disebut DELF.
Kenapa gue bisa nyasar ke bahasa Perancis? Jangankan perancis, berbahasa Indonesia sesuai EYD aja gue masih harus ikut remidi.
Jadi, gue itu tiba-tiba ikut program dobel degree antara sekolah magister gue dengan sekolah magister di Perancis (ngomongnya sambil mbusungin perut). Nah, tenggelam lah gue dalam yang namanya les bahasa perancis. Dan yang membuat gue pengen bunuh diri di tempat (pas itu gue udah nyiapin baygon ama pertamax buat sarapan), adalah gue harus ikut tes kemampuan basa perancis. Dan hasil tes itu menentukan apakah gue boleh berangkat ke prancis ato engga. Lebih parahnya lagi, tingkatan yang gue kudu capai adalah B2. Sementara, basa perancis itu dimulai dari level A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Keliatan kan gue kudu mencapai sejauh apa? Gue langsung kena depresi akut .
Gue tes tanggal 19-21 Juni, sementara tanggal 13 Juni gue berkutat dengan studio laknat gue. Yah akibat pertengkaran gak penting dan ngambeknya anggota kelompok gue layaknya bayi, studio ini kudu gue kerjain berdua dengan Tika. Yes resmilah gue gak bisa belajar. Jangankan belajar, tidur aja gue masih utang banyak.
Tanggal 14 Juni : Gue sibuk tidur. Memulihkan tenaga gue yang terkuras
Tanggal 15 Juni : Gue terkapar (di kamar, kamar mandi, ruang tamu, rumah tetangga, kandang ayam, hingga istana negara)
Tanggal 16 Juni : Gue bongkar-bongkar buku dan tas gue (perlu diketahui, tas gue adalah blasteran tong sampah dan mesin cuci, isinya apa aja gue kagak ngerti)
Tanggal 17 Juni : Gue siap di depan soal-soal (siap tidur)
Tanggal 18 Juni : Gue mulai belajar (ssssttt ini cuman pencitraan)
Dalam waktu yang singkat, gue berusaha menjadi se-Perancis mungkin. Hal-hal yang gue lakukan :
1. Pasang status dalam bahasa Perancis (gue sendiri enggak mudeng artinya)
2. Nonton film Perancis (yang dimulai dengan film yang cukup vulgar)
3. Playlist gue isinya soal-soal CO (semacam listening) dan lagu bahasa perancis sampe
4. Gue mulai mempelajari budaya perancis, seperti fete de la musique, hingga french kiss
5. Gue berniat mengecat rambut gue jadi kuning, mutihin kulit pake cat Catylac, mancungin idung (pasang jepitan jemuran di idung selama 15 menit sebanyak 3 kali sehari), nggedein badan (mulai makan daging manusia), dan rajin berkomunikasi dengan bahasa perancis dengan tembok kamar.
Apa yang terjadi pada diri gue?
3 hari pertama, gue selamat
1 hari terakhir, yang merupakan hari penentuan, gue babak belur
DAY 1
Tanggal 19 Juni 2012
Ditandai dengan perayaan 41 bulan gue pacaran. Permulaan yang baik
Gue kudu ngerjain tes A2. Apa yang terjadi ?
Gampang banget, semudah ngerjain soal matematika jaman SD. Dan gue mau bangga, kalo gue dapet 94 dari skor total 100
Keren kan?
Keren dong. Level ini doang tapi.
Comprehension des Ecrits (CE) : selamet lah ya, gue bener semua --> seamacam reading
Comprehension de l'Oral (CO) : cakep banget, gue bener semua juga --> semacam listening
Production Ecrite (PE) : gue sempet blank... --> semacam writing
Production Orale (PO) --> semacam oral : gue malu2in. Gue stuck terdiam beberapa saat.
Untungnya penguji gue malaikat banget... nilai gue 23 dari skala 25. Mungkin kalo PO gue direkam video, akan menjadi video yang paling ga mau gue tonton.
Abis PO, gue pulang dengan kepala di bawah dan kaki di atas, trus gue nge blank kayak orang hilang ingatan. Tes berikutnya gue persiapkan dengan tidur siang dan makan KFC.
---- (to be continued)
3 komentar:
hahaha... cerita lo kocak :D
gue baru mau ikut DELF A1 nih, doain yeee hehe..
kak, mau tanya nie.soalnya gimana aja kak? kalo kakak masih inget.tips buat lebih bisa menguasai bahasa perancis gimana kak. merci!
madame nona , je vais prier pour toi...,
Posting Komentar